Ahad 11 Aug 2013 16:34 WIB

Pro Mursi: Kami tak Akan Mundur Walau Satu Inci

Rep: Ichsan Emerald Alamsyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anak-anak bermain di arena permainan balon udara yang dibangun oleh pendukung Presiden Mursi di dekat Masjid Rabiah Al-Adawiyah, Nasr City, Kairo, Kamis (8/8).   (AP/Khalil Hamra)
Anak-anak bermain di arena permainan balon udara yang dibangun oleh pendukung Presiden Mursi di dekat Masjid Rabiah Al-Adawiyah, Nasr City, Kairo, Kamis (8/8). (AP/Khalil Hamra)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pendukung Presiden terguling Muhammad Mursi terus melakukan aksi duduk dan demonstrasi di seluruh negeri. Padahal di saat yang sama, pemerintah memperingatkan bahwa aksi militer akan dilakukan jika demonstran menolak mundur.

Pengunjuk rasa terus melakukan aksi duduk di beberapa lokasi di Kairo, Sabtu (10/8). Kamis sebelumnya, 10 ribu pendukung Mursi malah menggelar aksi jalanan terkait bentrokan kubu mereka dengan anti Mursi dan petugas keamanan.

Dalam demonstrasi itu, pemimpin Ikhwanul Muslimin memperlihatkan sikap mereka yang tak ingin berkompromi dengan pemerintah. ''Bunuh sebanyak yang kalian inginkan. Kami takkan mundur satu inci pun,'' ucap Pemimpin IM, Mohamed el Beltagui.

Beberapa aksi kekerasan terjadi baik di Kairo dan kota lainnya. Menurut seorang polisi, 28 orang termasuk tiga orang aparat luka-luka di Fayoum, Kairo Selatan. Aparat ketika itu menembakkan gas air mata dan peluru karet karena kelompok IM ingin mendekati markas Keamanan Provinsi.

Sementara di sebuah desa, tepatnya di Provnisi Sharwiya Utara, puluhan orang luka-luka ketika terjadi pertikaian antara kubu pro dan anti Mursi. Sementara di Kota Delta Mahalla, empat pendukung pro Mursi terluka karena diserang orang tak dikenal.

Mereka diserang ketika membagikan selebaran kecamana kepada pemimpin militer, Abdel Fattah el Sissi.Ketika bentrokan terjadi Kamis kemarin, dikutip dari Al Ahram, Pemerintah sementara mengangkat 50 anggota komite yang ditugaskan untuk mengamdemen konstitusi 2012.

Presiden bentukan militer Adly Mansour menegaskan, ada kelompok orang yang berencana menghentikan sejarah Mesir untuk meraih masa depan. Ia pun menekankan bahwa upaya itu takkan pernah berhasil.

Sedangkan Perdana Menteri Hazem el Beblawi akhir Ramadhan mengatakan tak bisa lagi mentoleransi aksi pendukung Mursi. Pemerintah akan melakukan tindakan tegas untuk membubarkan mereka. Satu-satunya alasan Pemerintah, lanjut dia, tak membubarkan aksi duduk itu adalah menghormati bulan Ramadhan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement