REPUBLIKA.CO.ID, KIRKUK, IRAK -- Para gerilyawan dilaporkanmembom sebuah jaringan pipa utama yang mengalirkan minyak dari Irak utara ke Turki pada Selasa (13/8). Akibat serangan itu ekspor sementara disetop, kata pejabat senior North Oil Company.
Ledakan itu terjadi di dekat kota Albu Jahash di Provinsi Nineveh, kata pejabat itu, dan menambahkan bahwa produksi masih berlanjut, namun minyak itu kini disimpan bukan diekspor.
Perbaikan pipa diperkirakan akan memakan waktu antara satu sampai tiga hari, kata pejabat tersebut, demikian laporan AFP.
Pipa sepanjang 970-kilometer (600 mil) itu membentang dari pusat minyak utara Irak, Kirkuk ke pelabuhan Ceyhan di pesisir Mediterania Turki.
Terjadi puluhan serangan terhadap saluran pipa minyak tahun ini, sehingga mengganggu ekspor minyak.
Juru bicara kementerian perminyakan Assem Jihad mengatakan awal bulan ini, bahwa Irak bermaksud untuk membangun jaringan pipa baru dari Kirkuk ke perbatasan Turki, karena salah satu yang ada telah berulang kali diserang dan selain untuk meningkatkan kapasitas ekspor Irak.
Irak tergantung pada ekspor minyak untuk bagian terbesar pendapatan pemerintahnya, dan berusaha untuk secara dramatis meningkatkan penjualan di tahun-tahun mendatang untuk mendanai rekonstruksi infrastruktur yang babak belur.