REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Sebanyak 26 tahanan Palestina yang dibebaskan oleh Israel tiba di Kota Ramallah, Tepi Barat Sungai Jordan, dan Jalur Gaza pada Rabu pagi.
Wakil dari faksi politik Palestina serta keluarga dan teman dari ke-26 tahanan Palestina tersebut, yang dibebaskan dari penjara Israel sekitar tengah malam, sudah bersiap untuk merayakan pembebasan mereka.
Di luar rumah orang Palestina yang ditahan Israel itu, anggota keluarga mereka mendirikan tenda untuk menyambut orang yang dibebaskan dan mengucapkan selamat atas pembebasan mereka.
Banyak orang juga berkumpul di dekat Pos Penyeberangan Erez antara Jalur Gaza dan Israel --tempat tahanan yang dibebaskan dijadwalkan menyeberang.
Reyad Jundeya (62), saudara dari Nihad Jundeya --yang termasuk di antara tahanan yang dibebaskan, mengatakan ia sangat bahagia bahwa adik lelakinya akan dibebaskan. Nihad Jundeya ditangkap pada 1992 dan menghabiskan lebih dari 20 tahun di dalam penjara Israel.
Jamal Obeid, pemimpin senior faksi Fatah di Jalur Gaza, mengatakan pembebasan tahanan itu dari penjara Israel "adalah prestasi bersejarah", demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Rabu pagi.
Pemerintah HAMAS di Jalur Gaza juga mengatakan di dalam satu pernyataan meskipun kelompok tersebut menentang dilanjutkannya pembicaraan perdamaian dengan Israel, "Pemerintah HAMAS menyambut baik pembebasan mereka dan menyeru rakyat Palestina agar menerima mereka serta merayakan pembebasan mereka".
Israel pada Selasa malam menjadwalkan pembebasan 26 tahanan Palestina, 15 dari Jalur Gaza dan 11 dari Tepi Barat. Pembebasan mereka adalah bagian dari kesepakatan yang dicapai bagi dilanjutkannya pembicaraan perdamaian antara Israel dan Palestina.