NAURU -- Seperempat rumah sakit pusat di pulau Nauru, tempat Australia mendirikan pusat detensi pencari suaka, dilalap api Rabu (18/8) malam.
Pemerintah Nauru menyatakan bahwa pulau tersebut tengah menghadapi potensi keadaan darurat medis akibat kebakaran yang menghanguskan peralatan-peralatan penting di rumah sakit tersebut.
Juru bicara pemerintah Joanna Olsson menyatakan apotik, tempat penyimpanan obat-obatan, catatan-catatan medis serta fasilitas sinar x hangus terbakar.
Beberapa pasien harus dipindahkan karena alasan keamanan, namun tidak dilaporkan ada yang terluka dalam peristiwa tersebut.
Menurut Olsson, kebakaran tersebut kemungkinan diakibatkan arus listrik, dan tidak ada indikasi terkait dengan adanya pencari suaka di pulau itu.
"Saya khawatir karena penyimpanan obat dan apotik hancur...saya tidak yakin apakah rumah sakit itu memiliki persediaan di tempat lain. Saya belum bisa mengkonfirmasi hal ini, tetapi dua bangunan yang setahu saya menyimpan seluruh persediaan medis telah hancur," ucapnya.
"Saya anggota Rotary Club Nauru dan anggota klub ini mulai mempertimbangkan meminta tolong teman-teman Rotary kami di Australia untuk...membantu mendapatkan persediaan medis."
Australia berencana mengirimkan keluarga-keluarga pencari suaka ke pulau tersebut dalam waktu dekat.