Ahad 18 Aug 2013 08:02 WIB

Puluhan Wartawan Jadi Target Kebrutalan Militer Mesir

Red: Didi Purwadi
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).
Foto: AP
Pasukan militer Mesir melemparkan gas air mata ke arah pendukung Presiden Mursi di Kairo, Rabu (14/8).

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Seorang staf lembaga pemantau Timur Tengah berpusat di London, Inggris, menyatakan bahwa wartawan yang sedang meliput kejadian di lokasi aksi demonstrasi pro-Muhammad Mursi menjadi target serangan pihak keamanan militer Mesir.

Sejak pembubaran paksa aparat keamanan Mesir pada Rabu (14/8), setidaknya lebih dari 2700 warga meninggal dan ribuan lainnya luka-luka. Sementara, korban tewas terus meningkat. Termasuk yang menjadi korban adalah para wartawan.

“Dalam rangka untuk mengungkapkan apa yang sedang terjadi, wartawan dipaksa mempertaruhkan nyawa mereka,” kata Shazia Arshad, staf Middle East Monitor (MEMO) urusan Pejabat Parlemen, dalam sebuah artikel yang ditulisnya di laman resmi MEMO yang dikutip Mi’raj News Agency, Sabtu (17/8).

Tragedi pembantaian Rabu lalu telah menyebabkan keprihatinan yang lebih besar bagi lembaga media dengan adanya korban dari wartawan. Setidaknya empat wartawan dilaporkan tewas.