REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tercatat harum dalam sejarah, bagaimana gagahnya Militer Mesir menakhlukkan Israel pada Perang Yom Kippur, 6 Oktober 1973 silam.
Kala itu, Israel yang coba-coba menduduki wilayah semenanjung Sinai kalang kabut diusir desingan peluru-peluru tentara Mesir. Bendera Israel dicabik-cabik dan diinjak-injak sepatu kotor tentara Mesir. Dunia Islam bersorak, mengelu-elukan Militer Mesir yang perkasa.
Kini, peluru-peluru dari tentara Mesir jadi salah arah. Dulu peluru-peluru tersebut yang mengusir preman-preman Yahudi dari Semenanjung Sinai. Kini, peluru itu malah membantai rakyatnya sendiri.
Senjata dan peluru yang dibeli dari pajak rakyat kini membunuh rakyat sendiri. Seakan kebalikan dari slogan ABRI, "TNI dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat." Namun. bagi militer Mesir, "Peluru dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat."