Selasa 20 Aug 2013 19:51 WIB

Pemantau PBB Desak Minta Diizinkan Masuk Mesir

 Pasukan keamanan Mesir menendang seorang pengunjuk rasa penentang kudeta militer di Kairo.
Foto: AP/Hussein Tallal
Pasukan keamanan Mesir menendang seorang pengunjuk rasa penentang kudeta militer di Kairo.

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Kantor Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Selasa (20/8), mengatakan pihaknya mendesak pihak berwenang Mesir mengizinkannya mengirim para pemantau ke negara yang kacau akibat krisis politik itu.

Juru bicara Liz Throssell mengemukakan kepada wartawan bahwa kantornya sedang meminta izin untuk mengirim beberapa pemantau hak asasi manusia untuk menilai situasi.

"Kami menyerukan agar kantor-kantor hak asasi manusia diizinkan meninjau ke lapangan Mesir supaya mereka dapat mengumpulkan informasi. Mereka dapat berbicara dengan lembaga-lembaga swadaya masyarakat, institusi-institusi hak asai manusia, menyusun laporan-laporan," katanya.

Kepala Hak Asasi Manusia PBB, Navi Pillay, sebelumnya meminta satu penyelidikan yang tidak berpihak dan dapat dipercaya atas tindakan keras berdarah oleh pasukan keamanan Mesir. Pillay mengatakan siapapun yang terbukti bersalah melakukan pelanggaran harus bertanggung jawab.

Menurut pihak berwenang Nesir, ratusan orang tewas dalam serangan-serangan Rabu ke dua kamp protes para pendukung mantan Presiden Muhammad Mursi di Kairo dalam aksi kekerasan terburuk dalam puluhan tahun belakangan ini. Ikhwanul Muslimin menyebut jumlah korban tewas 2.000 orang.

sumber : Antara/AFP
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement