PORT MORESBY -- Koneksi negara kepulauan Tonga ke dunia luar disebut sebagai sebuah lompatan luar biasa dengan peluncuran multi layanan internet berkecepatan tinggi.
Layanan internet di negara kepulauan Tongga di Samudra Pasifik setelah Raja Tupou VI menugaskan kabel serat optik kapal selam tersambung pada upacara di Sopu.
Kerajaan negara kepulauan Tonga terletak antara selatan Samoa dan sebelah timur kepulauan Fiji. Dari 176 pulau, hanya 36 pulau yang berpenghuni.
Sistem baru ini diharapkan lebih baik ketimbang koneksi satelit yang sudah beroperasi dan dapat meningkatkan bisnis, kesehatan dan pendidikan. Bandwidth yang kini hanya berkecepatan sekitar 20 sampai 30 megabita per detik bakal meningkat hingga 10 gigabita per detik.
Managing direktur Tonga Cable, Robert Bolouri kepada program Pasific Beat Radio Australia menyampaikan terdapat kapasitas bandwidth lebih di jaringan kabel pipa. “Sekarang dengan kapasitas bandwith yang tak terbatas atas permintaan negara, akan lebih cepat, efesien dan dapat diandalkan,” katanya.
Menurut Bolour, perusahaannya menukar kabel berkecepatan tinggi dan akan memperhatikan peningkatan cukup besar dalam pengalaman online mereka. “Contohnya saat ini di Tonga, jika anda ingin memesan sesuatu dan secara online memasok peralatan untuk perusahaan anda, seringkali anda harus menyerah karena harus menunggu,” ungkapnya.
“Kadang kadang jaringan internet terputus.”
Layanan kabel bawah ini akan menghubungkan Tonga ke dunia luar melalui Fiji dan Australia.
Vanuatu juga diharapkan akan terhubung dengan layanan kabel bawah laut ini, sementara Samoa dan Kepulauan Solomon juga sedang menjajaki pilihan mereka.
Bolouri mengatakan layanan kabel tidak akan terpengaruh badai dan cuaca ekstrim.
"Sehingga kabel bawah laut cukup aman, tidak terpengaruh oleh topan atau kondisi cuaca lainnya," katanya.