Kamis 22 Aug 2013 11:09 WIB

Menteri: Pelaku UKM Banyak Didominasi Kaum Perempuan

Salah satu hasil produksi UKM (ilustrasi).
Foto: Antara
Salah satu hasil produksi UKM (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar mengatakan pada saat ini usaha mikro kecil dan menengah (UKM) banyak didominasi oleh kaum wanita baik sebagai pemilik maupun pekerja. "Indonesia memiliki lebih dari 55,2 juta UKM dan mayoritas adalah industri rumahan dengan kontributor utamanya adalah perempuan," kata Linda Amalia Sati Gumelar di Jakarta, Kamis (22/8).

Ia menambahkan, hal itu menunjukkan?peran perempuan dalam bidang ekonomi baik sebagai wirausahawati maupun pekerja meningkat secara signifikan. "Hal ini tentunya memberikan kontribusi positif bagi kemajuan kualitas hidup perempuan pada aspek pendidikan dan kesehatan dengan terbukanya kesempatan yang lebih luas bagi perempuan untuk berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan," papar Linda.

Peran perempuan dalam aktivitas ekonomi tidak hanya berperan dalam memperkuat ketahanan ekonomi keluarga dan masyarakat namun juga dapat mengurangi efek fluktuatif ekonomi serta berkontribusi dalam upaya penurunan angka kemiskinan dan menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk itu, Indonesia diharapkan dapat memberi kontribusi memberikan kesempatan yang lebih luas bagi kewirausahaan perempuan.

"Sektor swasta juga memegang peranan yang signifikan dalam mengintegrasikan kebutuhan perempuan untuk mendukung kewirausahaan bagi perempuan," ujarnya.

Pernyataan Linda tersebut terkait dengan Indonesia Womenpreneur Competition 2013?yang diselenggarakan atas kerja sama Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Indosat dan Fimela dalam rangka 'road to APEC Women and the Economy Forum 2013'. Sebagaimana diketahui, Indonesia adalah Ketua Asia Pacific Economy Cooperation APEC pada tahun 2013.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement