REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- PBNU mensinyalir adanya 12 yayasan beraliran garis keras yang patut diwaspadai. Bahkan, diprediksi dapat memunculkan potensi lahirnya gerakan terorisme baru.
Ketua PBNU Said Aqil Siraj mengatakan, yayasan tersebut berlokasi di Makasar, Lampung, Mataram, Jakarta, Sukabumi, Surabaya, Bondowoso, Cirebon, dan Jember. Namun, dia mengatakan, lembaga itu bukan yayasan teroris, hanya radikal yang mendekati ancaman terorisme.
"Tapi diduga dapat melahirkan benih-benih teroris," kata Said Aqil usai melantik pengurus baru PWNU Jawa Timur, kemarin.
Menurutnya, hal itu terbukti dimana santri dari yayasan As-Sunnah di Cirebon menjadi tersangka kasus pengeboman.
Dia mengatakan, bila pemerintah ingin membubarkan aliran ini, maka NU akan sangat mendukungnya.
Berikut penjelasan dan hak jawab dari Yayasan Assunah Cirebon: