REPUBLIKA.CO.ID, MONACO – AS Monaco menemui batu sandungan di pekan ketiga Ligue 1 Prancis. Menjamu Toulouse di Stade Louis II, Sabtu (24/8) dini hari WIB, Monaco hanya bisa meraih satu angka. Dengan hasil itu, mereka gagal mengikuti jejak tim tamu pada 1982 menjadi tim promosi pertama yang mengukir tiga kemenangan beruntun. Hanya saja, Monaco masih masih memuncaki klasemen dengan torehan tujuh poin dari tiga pertandingan.
Meski pertandingan digelar tanpa penonton, hasil di kandang sendiri itu jelas mengecewakan lantaran Les Rouge et Blanc gagal mencetak gol. Penyerang Radamel Falcao yang didatangkan dari Atletico Madrid dengan nilai 60 juta euro (Rp 882 miliar) ternyata mandul.
Pelatih Monaco Claudio Ranieri mencoba menutupi hasil imbang itu dengan membela anak buahnya. Padahal, dalam laga itu ia menurunkan skuat yang sama dengan dua pertandingan sebelumnya. Sayangnya, juara Ligue 2 musim lalu itu gagal menjaga rekor kemenangan 100 persen. “Pertandingan berjalan baik, kami bermain dengan baik pada babak pertama. Tapi saya cukup puas dengan permainan tim,” ujar Ranieri kepada L’Equipe.
Mantan pembesut Inter Milan itu menjelaskan, anak asuhnya bermain kurang percaya diri pada babak kedua. Adapun jika mendapat peluang tampak terburu-buru dalam penyelesaiannya hingga bola tidak mengarah tepat ke gawang. Selain itu, tambah dia, strategi defensif yang diterapkan tim lawan cukup membuat pemainnya kesulitan menembus lini belakang.
Ranieri enggan menyalahkan Falcao yang tampak kesulitan melepaskan diri dari ketatnya penjagaan tim lawan. Menurut Ranieri, pemainnya kurang mendapat keberuntungan di laga itu. “Para pemain ingin memenangkan pertandingan. Tapi, itu tidak mungkin bisa terus memenangkan pertandingan,” kata pelatih berkebangsaan Italia itu.