Sabtu 24 Aug 2013 19:47 WIB

Mesir Kembali Tangkap Pimpinan Ikhwanul Muslimin

Rep: Irfan Fitrat/ Red: Mansyur Faqih
 Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan  melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8).   (AP/Manu Brabo)
Seorang pengunjuk rasa pendukung Presiden Muhammad Mursi meneriakkan slogan melawan militer Mesir dalam aksi unjuk rasa di dekat masjid Al-Nour di Kairo, Jumat (23/8). (AP/Manu Brabo)

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Pasukan keamanan Mesir kembali menangkap sejumlah pimpinan Ikhwanul Muslimin (IM). Langkah pasukan keamanan ini semakin menambah panjang daftar tokoh IM yang menjadi tahanan.

Seperti dilansir Anadolu Agency, Sabtu (24/8), pasukan keamanan melakukan penyergapan di beberapa tempat. Dalam penyergapan Sabtu pagi di Provinsi Minya, pasukan keamanan Mesir menangkap mantan anggota majelis konstitusi dari Partai Kebebasan dan Keadilan (FJP) Ahmed Sayed.

Begitu pun dengan tokoh FJP lainnya, Sayed Heikal. Sementara dalam penyergapan di Provinsi Fayoum, pasukan keamanan menangkap pimpinan perkumpulan guru lokal, Hamdi Awad yang tengah berada di kediamannya.

Pasukan keamanan Mesir juga melakukan operasi di sejumlah lokasi lainnya. Salah satu yang menjadi target adalah anggota IM Mustafa Tawfiq. Namun saat melakukan penyergapan ke rumahnya, pasukan keamanan tidak menemukan Tawfiq.

Pasukan keamanan juga tidak mampu menangkap satu orang pun saat menggerebek sembilan rumah pimpinan IM yang berada di wilayah Terusan Suez. Pemerintahan Mesir mulai menyasar sejumlah pimpinan IM setelah adanya aksi duduk pendukung pro-Muhammad Mursi, pekan lalu.

Jumat, pasukan keamanan menangkap tujuh pimpinan IM dalam penyergapan di beberapa provinsi. Sehari sebelumnya, lima tokoh terkemuka IM juga ditangkap. Termasuk di dalamnya penasihat hukum FJP Ahmed Abu Baraka dan mantan Deputi Gubernur Alexandria, Hassan Al-Prince. 

Seperti dilansir Egypt Independent, Mendagri Mesir Mohamed Ibrahim mengklaim, setidaknya 75 tokoh IM sudah masuk tahanan hingga Kamis lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement