REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Angka kelahiran di Korea Selatan terus merosot di tengah kecenderungan untuk menunda perkawinan dan menunda untuk mempunyai anak, demikian satu laporan pemerintah pada Selasa (27/8).
Jumlah bayi yang baru dilahirkan pada Juni ialah 33.400, turun 12,6 persen dari tahun sebelumnya, demikian Statistik Korea. Itu menandai bulan keenam berturut-turut angka kelahiran di negeri tersebut turun. Selama enam bulan pertama tahun ini, angka kelahiran turun 8,1 persen dibandingkan dengan masa yang sama tahun lalu.
Menurut laporan Xinhua, Rendahnya angka kelahiran itu terjadi saat generasi muda yang memasuki usia perkawinan kian berusaha menunda perkawinan. Generasi muda juga menunda untuk memiliki anak di tengah meningkatnya biaya membesarkan anak dan biaya kehidupan sehari-hari.
Angka kelahiran yang sangat rendah tersebut memicu keprihatinan mengenai merosotnya warga usia kerja dan kerugian yang diakibatkannya terhadap potensi pertumbuhan di negeri itu serta meningkatnya biaya kesejahteraan.