REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan, perlu dilakukan pembatasan kampanye agar tidak terjadi pemborosan biaya.
Namun harus dipikirkan bahwa pemilu sekarang memiliki sitem proporsional terbuka, sistem suara terbanyak.
Pada prinsipnya, ujar Ahmad, Gerindra setuju pembatasan biaya kampanye. Ini perlu dilakukan untuk memotong biaya-biaya yang dirasa tidak perlu.
"Hal yang paling penting adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatasi adanya politik uang. Itu harus dipikirkan sebab politik uang membuat dana terbuang percuma," kata Ahmad, Selasa, (27/8).
Orang itu, kata Ahmad, seharusnya dikenal bukan hanya karena wajahnya tetapi ide dan pandangan pandangannya. Namun sekarang harus diakui nama dan wajahnya saja yang diutamakan dikenal dalam pemilu.
Sedangkan pikiran dan ide para caleg yang ingin maju pemilu, ujar Ahmad, belum tersosialisasi. "Para caleg harus didorong untuk mulai terjun ke kontituen mengenalkan visi misi atau pandangannya masing-masing," ujarnya.
Frekuensi bertemu dengan masyarakat, kata Ahmad, harus didorong lebih banyak lagi. Ini yang akan membuat visi misi caleg lebih terkenal. N dyah ratna meta novia Sebab mundur adalah pengkhianatan