Selasa 27 Aug 2013 15:31 WIB

Gerindra Setuju Pembatasan Biaya Kampanye

Rep: dyah ratna meta novia/ Red: Heri Ruslan
Partai Gerindra
Partai Gerindra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan,  perlu dilakukan pembatasan kampanye agar tidak terjadi pemborosan biaya.

Namun harus dipikirkan bahwa pemilu sekarang memiliki sitem proporsional terbuka, sistem suara terbanyak.

Pada prinsipnya, ujar Ahmad, Gerindra setuju pembatasan biaya kampanye. Ini perlu dilakukan untuk memotong  biaya-biaya  yang dirasa  tidak perlu.

"Hal yang paling penting adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatasi adanya politik uang. Itu harus dipikirkan sebab politik uang membuat dana terbuang percuma," kata Ahmad, Selasa, (27/8).

Orang itu, kata Ahmad, seharusnya  dikenal bukan hanya karena  wajahnya  tetapi ide dan pandangan pandangannya. Namun sekarang harus diakui  nama dan wajahnya saja yang diutamakan dikenal dalam pemilu.

Sedangkan pikiran dan ide para caleg yang ingin maju pemilu, ujar Ahmad,  belum tersosialisasi. "Para caleg harus didorong  untuk mulai terjun ke kontituen mengenalkan visi  misi atau pandangannya masing-masing," ujarnya.

Frekuensi  bertemu dengan masyarakat, kata Ahmad, harus didorong lebih banyak lagi. Ini yang akan membuat visi misi caleg lebih terkenal. N dyah ratna meta novia Sebab mundur adalah pengkhianatan

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement