REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Seorang perwira militer Israel, Rabu (28/8) waktu setempat, mengatakan kemungkinan serangan Suriah terhadap Negara Yahudi itu rendah. Suriah sebelumnya mengancam akan melawan jika Barat menyerang negara Arab itu karena kasus penggunaan senjata kimia.
"Tindakan Amerika tak terelakkan. Israel bersiap menghadapi potensi serangan rudal Suriah setelah serangan Barat," sebut laporan harian Ha'aretz yang mengutip perwira Pasukan Pertahanan Israel itu.
"Kami memiliki tanggung jawab jelas untuk mempersiapkan diri bagi setiap skenario guna melindungi warga kami," kata perwira yang tidak disebutkan namanya tersebut. Namun. ia menambahkan kemungkinan serangan Suriah terhadap Israel rendah.
Pada Rabu pagi, satu sumber militer mengkonfirmasi kepada Xinhua bahwa baterei rudal anti-rudal dan anti-pesawat telah digelar di beberapa lokasi di Israel tengah dan utara sebagai langkah pencegahan.
''Selain itu, Angkatan Udara Israel akan segera menggelar dua lagi baterei Iron Dome di Israel Utara,'' kata sumber tersebut.
Sementara itu, Komando Front Dalam Negeri terus membagi masker gas kepada warga Israel melalui kantor pos, tempat warga telah berbaris untuk memperoleh alat perlindungan tersebut.
Pada Senin (26/8), seorang perwira Komando Front Dalam Negeri memberitahu Channel 2 bahwa negeri itu mungkin tak memiliki cukup masker gas buat semua delapan juta warganya. ''Hanya sebanyak 60 persen orang Israel akan memperoleh masker gas,'' kata sumber tersebut.