REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Iran Hassan Rohani setuju penggunaan senjata kimia tidak diizinkan namun menentang intervensi terjadi di Suriah. Demikian kata Kremlin setelah kedua presiden melakukan pembicaraan melalui telepon.
"Kedua pihak mempertimbangkan bahwa penggunaan senjata kimia tidak diizinkan," kata sebuah pernyataan yang dipublikasikan dalam situs web Kremlin pada Rabu malam.
"Mempertimbangkan seruan untuk intervensi militer di luar konflik Suriah. Mereka juga telah menyoroti kebutuhan untuk mencari cara untuk menyelesaikan (yang konflik) hanya melalui cara-cara politik-diplomatik," kata pernyataan itu.
Disebutkan bahwa dua presiden mendiskusikan konflik Suriah atas inisiatif Iran. Iran, yang merupakan sekutu rezim presiden Bashar Al Assad, telah mengatakan akan melawan intervensi Barat di Suriah setelah tuduhan serangan senjata kimia di luar Damaskus pada pekan lalu.