REPUBLIKA.CO.ID, SEMANGGI -- Pihak kepolisian mengakui kurangnya personel dalam menanggulangi kembalinya motor menggunakan trotoar sebagai jalan.
Sebagai contoh, ketika Republika melewati Jalan Sudirman tepatnya di depan Hotel Sultan, Kawasan Senayan, puluhan motor menaiki trotoar untuk hindari kemacetan.
Sekalipun pihak kepolisian sudah mengecam keras bahkan akan menindak pengguna motor yang memakai trotoar sebagai jalan, namun penyataan tersebut seperti tidak memiliki efek jera.
Kepala Subdit Penegakan Hukum, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, AKBP Hindarsono mengakui kekurangan personel untuk penyebaran titik-titik lokasi kemacetan yang menyebabkan motor menggunakan trotoar sebagai jalan.''Personelnya kurang,'' kata dia, Jumat (30/8).
Hindarsono mengatakan, justru saat inilah peran masyarakat dibutuhkan. Dalam artian masyarakat ikut membantu peran polisi untuk menegur pengendara motor yang 'bandel'.''Jangan semuanya diserahkan kepolisi,'' kata dia.
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat bersama-sama dengan polisi menjaga ketertiban lalu lintas. Namun, Hindarsono berjanji akan melakukan penindakan secepatnya bersama Polres Jakarta Pusat terkait pelanggaran ini.
Seperti diketahui, Wena Maria (34 tahun), salah seorang karyawan swasta mengatakan, biasanya motor naik ketika menjelang akhir pekan.''Banyaknya Kamis sama Jumat,'' kata dia, Jumat (30/8).
Pasalnya, pada hari tersebut polisi jarang beroperasi untuk mengatur kemacetan di daerah tersebut. Sebenarnya, ketika tersiar kabar adanya penindakan motor naik trotoar dan sejumlah motor yang terkena tilang, trotoar bersih dari sepeda motor.
Karyawan yang mengaku berkantor di kawasan Senayan ini menjelaskan, trotoar bersih dari motor hanya pada hari Senin, Selasa, dan Rabu karena polisi berjaga di kawasan Senayan.''Kalau ada polisi, tidak ada tuh motor yang naik trotoar,'' kata dia.