REPUBLIKA.CO.ID, Kantor berita Aljazirah ternyata turut menjadi 'korban' praktik mata-mata dari Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat.
Dikutip dari aljazeera, berdasarkan majalah berita Jerman Der Spiegel, komunikasi internal kantor berita yang bermarkas di Doha itu dibajakk oleh mata-mata dari US National Intelligence Agency. Majalah tersebut mengaku telah melihat dokumen intelijen Amerika Serikat yang telah bocor.
Badan Intelijen Nasional AS secara diam-diam telah mengakses sistem komunikasi yang dilindungi. Mata-mata berhasil mengakses data tersebut selama masa jabatan kedua Presiden George Bush, kutip Der Spiegel.
Majalah ini juga melaporkan, dokumen-dokumen yang bocor tersebut dikirimkan ke kantor mereka oleh whistleblower AS Edward Snowden.
"Informasi yang dienkripsi diteruskan ke departemen NSA (National Security Agency) bertanggung jawab untuk analisis lebih lanjut berdasarkan dokumen. Hanya, tidak mengungkapkan sejauh mana badan intelijen memata-matai wartawan atau manajer dari perusahaan media, atau apakah pengawasan sedang berlangsung," tambah Spiegel.
Dokumen tersebut mengungkap, mengakses komunikasi internal Aljazeera, sebagai keberhasilan yang nyata, kata majalah itu. NSA menamakan, Al Jazirah sebagai salah satu sasaran terpilih dan memiliki potensi tinggi sebagai sumber intelijen, tambah Der Spiegel.
Snowden, mantan karyawan NSA kontrak, telah menjadi buronan AS sejak Juni karena membocorkan rahasia pengawasan NSA kepada media. Bulan lalu, Snowden diberikan suaka sementara di Rusia selama setahun.