REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Nasib Pelita Bandung Raya (PBR) di kompetisi Indonesia Super League (ISL) sedang berada di ujung tanduk. Tak mau terlempar dari kasta tertinggi, skuat berjuluk The Boys Are Back memecut semangat pemainnya menjelang tur Kalimantan.
Kabut kelam memang tengah menaungi rival sekota Persib Bandung tersebut. Kekalahan 1-2 melawan Persija Jakarta pada laga terakhir, membuat PBR berada di jurang degradasi. Tim asuhan Daniel Darko Janackovic itu turun satu strip ke urutan 15 klasemen sementara. PBR Hanya unggul tiga poin dari Persiwa Wamena yang menempati pintu keluar zona merah alias peringkat 16.
CEO PBR Marco Paolo menyadari tipisnya peluang untuk bertahan di ISL. Pasalnya, Persiwa masih menyisakan tiga laga. Persiba Balikpapan yang berada satu tingkat di atas PBR dengan keunggulan satu poin pun masih memiliki tiga pertandingan. Sementara PBR menyisakan dua laga.
Dalam kondisi seperti ini, ujar Marco, dibutuhkan semangat dan keyakinan ekstra untuk dapat memaksimalkan dua laga tersisa. Ujian PBR semakin berat karena dua laga tersisa itu dilakoni di kandang lawan. Yakni dengan melawat ke markas Barito Putra pada 11 September dan Persiba Balikpapan empat hari berselang.
Marco pun telah melakukan pertemuan dengan pelatih dan pemain. Ia meminta pemain tampil habis-habisan pada dua laga tersisa agar menjaga peluang terhindar dari jeratan degradasi. "Kami masih optimistis bisa bertahan asalkan pemain bisa tampil dengan semangat dan kerja keras lebih dari biasanya," kata Marco kepada Republika.