REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Tornado menerjang beberapa kota besar di bagian timur Jepang pada Senin sore, sehingga melukai puluhan orang dan merusak bangunan, kata media setempat.
Di Kota Koshigaya di Prefektur Saitama, polisi lokal menyatakan mereka mengkonfirmasi enam bangunan rusak total dan sebanyak 80 bangunan rusak parah, kata kantor berita Jepang, Kyodo.
Sebanyak 20 siswa cedera akibat terjangan angin kencang saat mereka bermain bola voli di satu sekolah menengah pertama umum, kata polisi lokal.
Sebanyak 27.000 rumah tangga di kota besar dan Kasukabe, yang berdekatan, kehilangan pasokan listrik akibat angin kencang dan petir, kata Kyodo.
Di Kota Noda di Prefektur Chiba, lebih dari 20 atap serta lantai rumah rusak dan sebanyak 6.200 keluarga menderita akibat listrik padam, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Senin malam.
Kepala Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan dalam satu taklimat bahwa pemerintah telah mengirim tim penyelidik ke Koshigaya dan Noda dan menyerukan pencegahan untuk mencegah berbagai peristiwa akibat puing di jalan dan tiang listrik yang ambruk.
Pengamat regional di Kumagaya di Saitama dan Chosi di Chiba mengeluarkan peringatan tornado pada pukul 14.11 waktu setempat.
Badan Meteorologi Jepang menyatakan ketidak-stabilan atmosfir disebabkan oleh udara lembab dan hangat yang mengisi udara di bawah udara dingin yang terbangun tinggi di atas wilayah Jepang. Ia menambahkan itu akan meningkatkan kemungkinan hembusan angin tiba-tiba, termasuk tornado, yang terbentuk dari awan tebal.