REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Tren pariwisata halal rupanya hanya digandrungi warga Turki. Sementara, wisatawan Muslim asal Timur Tengah justru kurang antusias.
"Wisatawan Muslim asal Eropa dan Rusia justru paling antusias dengan pariwisata halal. Mereka cari hotel dengan makanan halal dan minuman non-alkohol serta kolam renang terpisah," kata General Manager Seval Tour, Omer Solmaz, seperti dikutip The Hurriyet Daily News, Senin (2/9).
Sebaliknya, kata dia, wisatawan asal Timur Tengah justru lebih memilih hotel konvensional meski memang tetap mencari makanan halal. "Bisa jadi ini karena mereka ingin mencari suasana berbeda. Itulah mengapa mereka ke Turki, karena mereka mencari hal berbeda," kata dia.
Bagi Turki, bulan Ramadhan dan musim panas merupakan masa memanen devisa. Pemasukan pun melimpah. Selama Ramadhan saja, jumlah wisatawan naik 50 persen. "Mereka mencari alternatif hiburan, dan Turki tempatnya," kata dia.
Semasa pemerintahan Partai Keadilan dan Kesejahteraan Turki (AKP) industri pariwisata halal memang menggeliat. Pemerintah pun mendorong tergeraknya industri tersebut. Ini termasuk aturan kontroversial yakni pembatasan penjualan alkohol di hotel dan restroran.