CANBERRA -- Ketua Forum Kepulauan Pasifik yang baru, Christopher Loeak, mengatakan ia memilih tenggelam dalam laut yang naik permukaannya daripada meninggalkan tanah airnya, Kepulauan Marshall.

Pertemuan Forum Kepulauan Pasifik dibuka dengan upacara singkat. Cuaca buruk menyebabkan pihak penyelenggara terpaksa batal mendatangkan para pemimpin dalam armada perahu tradisional Mikronesia akibat cuaca buruk. 

Cuaca buruk seakan cocok dengan tema Forum tahun ini : 'Menyusun Respons Pasifik terhadap Tantangan Iklim".

Presiden Christopher Loeak mengatakan, walaupun negaranya termasuk di antara yang sudah mengalami perubahan iklim, warga Pasifik tidak ingin menyingkir dari tanah air mereka betapa besar pun ancaman yang dihadapi.

Ia menegaskan, ini adalah negaranya, tanah airnya yang memberi dirinya identitas. "Saya akan selamanya berada di sini. Kalau air datang, biarlah datang," tegasnya.

Beberapa negara anggota Forum Kepulauan Pasifik terdiri dari pulau karang yang ketinggiannya tidak sampai 1 meter di atas permukaan air laut. 

Ketua Forum yang sebentar lagi akan digantikan, Perdana Menteri Cook Islands, Henry Puna, mengucapkan selamat kepada Kepulauan Marshall atas desakannya agar forum menuntut tindakan. "Thema ini antara lain mencerminkan frustrasi yang kami rasakan selama ini karena tidak terperhatikan, tidak diindahkan dan diremehkan," katanya.

Menurut Henry Puna, negara-negara Kepulauan Pasifik sangat kecewa dan sangat tidak puas karena "tidak adanya tindakan oleh mereka yang paling mampu mengambil langkah-langkah mitigasi yang efektif."

Dikatakan, negara-negara Kepulauan Pasifik menghadapi perubahan iklim dan kondisi ekstrim serta kerentanan yang bukan karena ulah mereka sendiri, tapi mereka harus menebusnya.

Presiden Loeak berupaya agar forum menyepakati suatu Deklarasi Majuro yang menuntut tanggung jawab lebih besar dari negara-negara penyebab polusi terbesar.

Ikuti Whatsapp Channel Republika