REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggara Miss World memastikan akan tetap menggelar ajang kecantikan kontes sejagak di Indonesia. Kepala Sekretaris Perusahaan RCTI, Adjie S Soeratmadjie memastikanpagelaran Miss World ini akan tetap digelar sesuai jadwal yang sudah ditentukan.
"Tidak ada konfirmasi perubahan jadwal dan agenda acara sedikit pun dari penyeleggara," ujar Adjie kepada Republika, Kamis (5/9).
Saat ini, tambah dia, persiapan opening ceremony serta penyelenggaraan di Bali dan puncak acara malam penobatan pada 28 September di Sentul Bogor sudah mencapai 100 persen.
Para delegasi dari 130 negara pun semuanya sudah hadir di Indonesia. Ia mengakui ada kekhawatiran dari delegasi terkait maraknya penolakan penyelenggaraan Miss World di Tanah Air. Namun kekhawatiran itu, kemudian bisa dijelaskan. Pemerintah juga telah memberi izin dan jaminan keamanan kepada penyelenggara.
Memang ada beberapa negara yang tidak ikut mengirimkan kontestan, antara lain Israel. Ia mengakui, pembatalan tersebut dilakukan sepihak dari Israel. "Kita awalnya tidak tahu kalau Israel membatalkan," katanya.
Adjie memprediksi, kemungkinan masalah perizinan yang sulit membuat delegasi Israel tersebut membatalkan keikutsertaannya. Namun ia memastikan ketidakikutsertaan delegasi Israel, tidak mempengaruhi delegasi lain.
Ia pun kembali menekankan mengenai tak adanya bikini dalam ajang ini. Mengingat, semakin besarnya gelombang penolakan Miss World ini dari beberapa kalangan umat Islam. "Tidak akan ada di ajang Miss World kali ini," ujarnya.