Kamis 05 Sep 2013 16:40 WIB

Putin Minta Bukti Suriah Pakai Senjata Kimia

Rep: Ani Nursalikah/ Red: Didi Purwadi
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, ST PETERSBURG -- Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengirimkan pesan tegas bahwa ia menentang rencana serangan yang akan dilakukan AS kepada Suriah.

Perdana Menteri Inggris, David Cameron; Presiden AS, Barack Obama; dan para pemimpin dunia lainnya akan berkumpul di St Petersburg, Rusia, untuk mendiskusikan sejumlah permasalahan global. Namun, para diplomat juga menekan Rusia mengenai Suriah.

"Hanya Dewan Keamanan PBB yang bisa memberikan persetujuan penggunaan militer untuk menyerang negara lain. Cara lain selain itu untuk membenarkan penggunaan militer terhadap negara yang berdaulat dan merdeka tidak bisa diterima dan dipandang sebagai agresi," ujar Putin, seperti dikutip dari Express.co.uk, Kamis (5/9).

Putin juga berulang kali menyatakan ia meragukan dugaan rezim Bashar Al Assad yang menggunakan senjata kimia pada bulan lalu. Serangan tersebut telah membuat 1.400 orang tewas di pinggiran Damaskus yang diduga akibat senjata kimia.

"Itu harus meyakinkan. Tidak seharusnya dugaan itu didasarkan pada rumor dan informasi yang didapatkan dari menguping, percakapan atau hal semacam itu," ujar Putin.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement