REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Korea Selatan melarang impor semua produk laut dari wilayah Jepang setelah kebocoran air radioaktif dari pembangkit listrik tenaga nuklir Fukushima. Juru bicara Korsel mengatakan kebijakan itu diambil setelah ada kenaikan kewaspadaan publik terkait bocornya air radiasi ke laut. Larangan itu akan berlaku mulai Senin (9/9) pekan depan.
"Kebijakan ini diambil setelah meningkatnya kekhawatiran publik terkait mengalirnya ratusan ton air terkontaminasi ke laut di lokasi insiden nuklir Fukushima terjadi di Jepang," ujar Juru bicara untuk Perdana Menteri Korsel, Shin Joong-don dikutip BBC, Jumat (6/9).
PLTN Fukushima mengalami kebocoran air dalam beberapa bulan terakhir. Gempa bumi dan tsunami pada Maret 2011 merusak sistem pendingin reaktor, dimana tiga diantaranya memanas. Air saat ini dipompa untuk mendinginkan reaktor, namun menghasilkan sejumlah besar air radioaktif yang memberi tantangan bagi operator PLTN Tokyo Electric Power company (Tepco).
Pemerintah Korsel menilai belum ada kejelasan bagaimana insiden terjadi dan informasi yang disediakan pemerintah Jepang tidak cukup untuk memprediksi apa yang akan terjadi di masa depan. Korsel telah melarang 50 produk laut dari Fukushima dan tujuh perfektur di sekitar tempat tersebut.
Sementara, Jepang mengatakan produk ekspornya aman untuk dikonsumsi. "Kami memiliki kontrok keamanan yang ketat berdasarkan standar internasional. Jika radiasi terbaca melebihi standar, pengiriman akan dihentikan," ujar juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga.