REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Keluarga besar Pelita Bandung Raya (PBR) menggelar tahlil dan doa bersama memperingati 40 hari meninggalnya striker Sekou Camara yang digelar di Masjid Pusdikajen Lembang Kabupaten Bandung Bara, Jumat (6/9).
Pengajian dan tahlil dipimpin oleh Assisten Manajer PBR Mustaqim yang diikuti oleh pemain, pelatih, jajaran official tim, manajemen PT Kreasi Perdotrma Pasundan serta perwakilan suporter.
"Camara adalah bagian dari keluarga besar PBR dan sudah kami anggap seperti saudara sendiri. Semoga Camara bisa tenang berada di sisi Allah," kata Mustaqim dalam tausiyahnya.
Mantan striker Persebaya itu, ia mengatakan semuanya dengan tulus dan ikhlas mendoakan Camara agar bisa diterima disisi Allah SWT.
Sekou Camara meninggal dunia dalam latihan bersama tim yang digelar di Stadion Siliwangi Bandung, akhir Juli 2013 akibat serangan jantung.
Selain itu, lewat pengajian itu mereka juga memohon kepada kepada Allah supaya PBR diberi kekuatan menjalani dua laga terakhir yang akan menentukan nasib tim ini di Liga Super Indonesia,
"Kami berdoa dan memohon kepada Allah agar PBR bisa meraih hasil yang sesuai dengan harapan kami semua," ujar Mustaqim.