REPUBLIKA.CO.ID, VATIKAN -- Paus Francis mengajak pemimpin negara anggota G 20 untuk mengabaikan pendekatan tak bermanfaat berupa serangan militer terhadap Suriah. Vatikan juga mendorong adanya negosiasi terjaminnya hak warga Suriah termasuk kaum minoritas Kristen di sana.
Paus menyatakannya dalam suratnya kepada Presiden Rusia, Vladimir Putin, selaku penyelenggara pertemuan G 20. Francis menyayangkan adanya berperannya kepentingan satu pihak terhadap Suriah yang mengakibatkan buntunya usaha diplomatis dan berlanjutnya pembantaian warga tak berdosa.
''Kepada para pemimpin negara anggota G 20, kepada setiap Anda, dengan perasaan mendalam bagi warga Suriah, saya meminta Anda semua membantu menemukan solusi atas konflik Suriah serta mengesampingkan solusi militer,'' tulis Paus Francis dalam suratnya yang dibacakan saat pertemuan G 20 di Saint Petersburg.
Francis mengajak untuk tetap mengutamakan kedamaian Suriah atas rencana serangan militer yang dipimpin Amerika Serikat setelah inspeksi atas dugaan penggunaan senjata kimia dekat Damaskus pada 21 Agustus lalu.
Ia tetap berhati-hati untuk tidak menyalahkan siapapun. Ia membujuk para pemimpin dunia fokus memikirkan penderitaan warga Suriah dan bahu-membahu mengakhiri konflik yang menyengsarakan itu.