REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepolisian Republik Indonesia menyatakan pelaku penembakan terhadap Bripka Sukardi memiliki keahlian menembak. Hal itu terlihat dari tiga luka tembak yang didapat Bripka Sukardi bersarang di daerah mematikan.
Kadiv Humas Polri Irjen Ronny F Sompie, Rabu (11/9), mengatakan, dari empat peluru yang dilepaskan pelaku, satu diantaranya diduga meleset. Itu terlihat dari luka tembakan yang mengenai lengan kiri. Sedangkan tiga tembakan lainnya tepat mengenai pundak, dada, dan perut.
"Itu bagian-bagian mematikan, tentu pelakunya jikapun tidak mahir minimal sering memegang senjata api," kata dia dalam jumpa pers di Mabes Polri Rabu (11/9).
Begitu juga dengan penembakan-penembakan yang menyasar anggota kepolisian sebelumnya. Dari pengusutan yang dilakukan, dugaan mengarah pada penembak profesional.
Saat ini kepolisian, sebut Ronny, telah mengangongi dua identitas pelaku penembakan yang terjadi pada medio Juli-Agustus lalu. Dari identitas itu dapat dijadikan patokan untuk mengungkap penembakan yang terjadi Selasa (10/9) malam.
"Sampai saat ini saksi-saksi penembakan terkahir kami periksa. Jejak-jejak para pelaku juga terus kami kejar," kata dia.