REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Pakistan berencana membebaskan Mullah Abdul Ghani Baradar, mantan komandan kedua Taliban Afganistan pada bulan ini. Hal itu dilakukan untuk membantu upaya perdamaian di negara tetangga, Afganistan.
Amerika Serikat (AS) dan Afganistan telah lama menekan Pakistan untuk membebaskan Baradar dan tokoh senior Taliban lainnya untuk membuat pemimpin Taliban mau bernegosiasi.
"Para prinsipnya, kami sepakat untuk membebaskannya. Waktunya masih didiskusikan. Ini bisa sesegera mungkin... mungkin dalam bulan ini," Sartaj Aziz, penasehat perdana menteri bidang hubungan luar negeri dilansir Al-Jazeera, edisi Selasa (10/9).
Juru bicara menteri luar negeri Pakistan, Aizaz Ahmad Chaudhry mengkonfirmasi pembebasan itu akan diambil pada waktu yang tepat. Afganistan menyambut langkah tersebut.
"Isu Mullah Baradar sangat penting bagi kami karena pembebasannya akan membantu proses perdamaian Afganistan," ujar juru bicara presiden Afganistan, Aimal Faizi.
Presiden Afganistan Hamid Karzai telah bertahun-tahun meminta pembebasan Baradar karena dia percaya komandan Taliban akan lebih terbuka untuk berdialog. "Kami harap hukumannya berakhir," ujar juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.
Baradar dinilai sebagai elemen sentral bagi usaha Afganistan untuk negosiasi damai setelah sebagian besar pasukan NATO akan ditarik dari Afganistan pada akhir 2014 dan kekhawatiran terkait keamanan negara meningkat.
Dia ditangkap pada Januari 2010 di wilayah Karachi Pakistan dalam penggrebekan rahasia oleh CIA dan agen Afganistan.