Rabu 11 Sep 2013 16:37 WIB

Kontrak Koba Tin di Indonesia Segera Berakhir

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kontrak karya Koba Tin akan segera berakhir. Nasib perusahaan pertambangan timah asal Malaysia yang memiliki areal tambang di Bangka Belitung tinggal menunggu hari.

Dalam pertemuan antara Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik dengan Pelaksana Tugas Gubernur Bangka Belitung Rustam Effendy dan Direktur Utama PT Timah Sukrisno Selasa (10/9) kemarin khusus membicarakan berakhirnya masa kontrak karya PT Koba Tin. Direktur Jenderal Mineral dan Batubara ESDM Thamrin Sihite yang turut hadir dalam pertemuan itu tidak menampik kesimpulan akan segera berakhirnya kontrak karya Koba Tin di Babel.

Thamrin juga tidak menggelengkan kepala ketika ditanya bahwa pertemuan itu merupakan sinyal sikap pemerintah yang tidak memperpanjang kontrak Koba Tin. "Tunggu saja hasilnya. Kemarin itu belum ada pembicaraan soal porsi saham," kata Thamrin di Jakarta, Rabu (11/9).

Thamrin enggan menjelaskan apakah pihak Malaysia Smelting Corporation (MSC) Berhad selaku pemegang 75 persen saham Koba Tin telah melakukan pertemuan serupa dengan Jero Wacik. Namun, dia menegaskan sikap pemerintah terkait Koba Tin lebih mengutamakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Nantinya kontrak Koba Tin dalam bentuk IUPK (Izin Usaha Pertambangan Khusus) akan diberikan pemerintah kepada BUMN.