REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air mata tak berhenti mengalir dari mata Dita Kardina Putri (19) saat jenazah Bripka Sukardi disemayamkan. Bekerudung putih, putri pertama Bripka Sukardi itu menyatakan gugur dalam tugas mungkin sudah menjadi takdir ayahnya.
"Ini tugas ayah, dan mungkin sudah takdirnya," kata Dita, Rabu (11/9).
Bripka Sukardi, anggota Satuan Polair Mabes Polri ditembak orang tidak dikenal di depan Gedung KPK, Selasa (10/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Dita mengaku mengetahui kabar tewasnya Sukardi dari pemberitaan di televisi.
Ia semakin yakin setelah huruf terakhir plat sepeda motor yang dikendarai korban penembakan adalah TXL. "Ibu nonton, ade juga nonton," tuturnya.
Keluarga lalu cemas menunggu kabar dari kepolisian. Setelah perwakilan kepolisian mengabarkan ke rumahnya, Dita bersama keluarga langsung meluncur ke RS Polri Kramat Jati tempat korban disemayamkan.
Bripka Sukardi ditembak orang tak dikenal di Jalan HR Rasuna Said, tepat di depan Gedung KPK, Selasa (10/9) sekitar pukul 22.30 WIB. Ia tewas di tempat setelah ditembak tiga kali di bagian dada dan perut.
Sukardi tewas setelah ditembak tiga kali di bagian dada dan perut oleh orang tidak dikenal di depan Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Saat ditembak korban yang sedang mengendarai sepeda motor langsung terjatuh dan meninggal di tempat.