REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Penyakit Chikungunya, mewabah di lingkungan Kupang Dukuh, Kelurahan Kupang, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Semarang.
Selama sepekan wabah penyakit yang disebarkan nyamuk Aedes Aegypti ini telah menyerang sedikitnya 26 orang warga lingkungan RT 4, 6 dan RT 7/ RW 02 Kelurahan Kupang.
Serangan penyakit yang terjadi dalam rentang waktu singkat ini, tak pelak membuat warga di lingkungan Kelurahan Kupang resah.
"Warga mulai panik, wabah penyakit ini masih akan menyebar," ungkap Ketua RW 2 Kupang Dukuh, Yoga Nusantara (48), saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (12/9).
Sejauh ini, katanya menjelaskan, warga yang terkena penyakit chikungunya ini telah mendapatkan perawatan dan penanganan medis petugas Puskesmas Ambarawa.
Namun serangan penyakit yang sporadis dan dalam waktu yang tak lama ini memungkinkan jumlah penderita di lingkungannya lebih banyak.
Sebab ada sejumlah warga yang baru merasakan gejala- gejala langsung berobat dan sekarang sudah dalam fase penyembuhan dari penyakit ini.
"Bisa jadi yang terkena Chikungunya lebih dari 26 orang. Pasalnya ada yang baru terkena gejala-gejala langsung berobat dan sembuh sehingga tidak terdata," kata Yoga melanjutkan.
Ia juga menuturkan, umumnya warga yang menderita penyakit ini diawali dengan gejala- gejala sakit pada persendian dan diiringi demam tinggi.
Saat ini, ia menambahkan, ia telah menginstruksikan kepada masing- masing Ketua RT untuk menginfentaisir warga yang kemungkinan mengalami gejala klinis yang sama.
Data ini akan dijadikan laporan kepada pihak kelurahan agar segera dilakukan antisipasi agar penyakit chikungunya ini tidak semakin meluas ke lingkungan lainnya.
Terkait dengan temuan penyakit ini, Yoga juga mengaku telah menyampaikan permohonan foging kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang.