REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Menteri Luar Negeri Prancis, Laurent Fabius, Ahad (15/9) akan mengunjungi Cina untuk membahas Suriah. Pembahasan dilakukan di tengah berlangsung upaya diplomatik untuk mengakhiri krisis di negara yang dilanda perang itu. Demikian kata kementerian luar negeri Prancis.
Dalam perjalanannya kembali, Fabius akan mengadakan pembicaraan pada Selasa dengan timpalannya Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov,'' kata Philippe Lalliot, juru bicara kementerian luar negeri Prancis, seperti dikutip AFP.
Fabius melanjutkan perjalanan diplomatiknya untuk mengakhiri perang saudara di Suriah yang telah menewaskan lebih dari 110.000 jiwa. Presiden Prancis, Francois Hollande, pada Jumat ini akan bertemu dengan para menteri luar negeri Arab Saudi, Jordania dan Uni Emirat Arab.
Prancis telah menjadi salah satu sekutu terdekat Amerika Serikat dalam mendesak aksi militer dalam menanggapi serangan senjata kimia di pinggiran Damaskus pada 21 Agustus. Washington dan lain-lain mensalahkan pemerintah Suriah atas insiden tersebut.
Sebaliknya, Cina dan Rusia telah secara konsisten memblokir resolusi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa untuk menjatuhkan sanksi terhadap rezim Suriah. Rusia berpendapat pelaku serangan senjata kimia di Suriah adalah para pemberontak Suriah.