Ahad 15 Sep 2013 19:50 WIB

Mengenang Habib Munzir, Mengajak Tobat dan Mencintai Rasulullah

 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama jajarannya menghadiri zikir akbar Majelis Rasulullah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra )
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bersama jajarannya menghadiri zikir akbar Majelis Rasulullah memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di kawasan Silang Monas, Jakarta Pusat, Kamis (24/1). (Republika/Aditya Pradana Putra )

REPUBLIKA.CO.ID, Warga Jakarta mana yang tidak mengenal Majelis Rasulullah SAW? Jaket dan bendera berlogo yang dibawa para anggotanya sambil berkonvoi dengan mengendarai motor ke majlis zikirnya adalah pemandangan yang hampir rutin dilihat warga Jakarta. 

Majelis zikir ini didirikan dan dipimpin oleh Habib Mundzir al-Musawwa. Ini berawal setelah ia menyelesaikan studinya dari S Darulmustafa pimpinan Al Allamah al-Habib Umar bin Hafidz di Tarim, Hadramaut, Yaman. Ia kembali ke Jakarta dan memulai berdakwah pada 1998, mengajak orang bertobat dan mencintai Rasulullah. 

Dengan kecintaan terhadap Rasulullah, ia meyakini umat akan mencintai sunahnya dan menjadikan Rasulullah sebagai idola. Ia mulai berdakwah siang dan malam dari rumah ke rumah di Jakarta. Setelah berjalan sekitar enam bulan, ia mulai membuka majelis setiap malam Selasa mengikuti jejak gurunya. 

Dia juga memimpin Ma’had Assa’adah, yang diwakafkan oleh Al-Habib Umar bin Hud Alattas di Cipayung. Setelah setahun, ia memutuskan tak lagi memimpin ma’had tersebut dan melanjutkan dakwahnya dengan menggalang majelis-majelis di seputar Jakarta. Mulailah timbul permintaan agar majelisnya ini diberi nama. 

Habib Mundzir al-Musawwa dengan polos mengatakan, Majelis Rasulullah?, karena memang tak ada yang dibicarakan selain ajaran Rasulullah SAW dan membimbing mereka untuk mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan pada dasarnya semua Majelis taklim adalah Majelis Rasulullah SAW.

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement