REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Maraknya aksi penembakan misterius yang menimpa anggota polisi di Jakarta mengundang keprihatinan Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan.
Untuk mencegah terjadinya aksi serupaterjadi di wilayah Jabar, pemprov memberikan perhatian terhadap kelengkapan tugas polisi di lapangan. Bentuk perhatian tersebut yaitu memberikan bantuan rompi antipeluru untuk 5.000 personel Polda Jabar.
"Kami akan memberikan bantuan berupa 5.000 buah rompi antipeluru untuk anggota di lapangan,’’kata gubernur saat acara dialog dengan tema ‘Potret Polisi Saat ini’ di Aula Muryono, Mapolda Jabar, Rabu (18/9).
Bantuan rompi antipeluru tersebut, kata Heryawan, sebagai bentuk perhatian dan apresiasi pemprov terhadap tugas polisi dalam melindungi, melayani, dan mengayomi masyarakat.
Ia memuji kinerja Polda Jabar selama ini cukup maksimal. Salah satu indikatornya, kata dia, dari sejumlah pilkada yang di gelar di Jabar tak ada satu daerah pun yang bergejolak. Sehingga, tuturnya, polisi telah bekerja secara maksimal dengan melibatkan elemen yang ada di masyarakat.
"Bantuan ini akan diambil dari APBD Provinsi Jabar dari pos bantuan. Mudah-mudahan bisa terealisasi pada tahun ini,’’kata dia.
Aher mengungkapkan, rompi antipeluru ini diharapkan bisa menumbuhkan rasa aman bagi para polisi yang bertugas di lapangan. Ia mengatakan, kasus penembakan anggota polisi di Jakarta telah menelan banyak korban.
Meski di jabar tidak ada kasus seperti itu, kata dia, namun langkah antisipasi tetap dilakukan. ‘’Sampai saat ini Jabar masih kondusif. Meski demikian polisi di lapangan tetap harus waspada dan melakukan antisipasi,’’ujar dia.