REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyoroti peristiwa penembakan yang memakan korban anggota polri belakangan ini. Lewat akun twitternya, selain ikut berduka, ia meminta agar anggota Polri tidak bekerja sendirian.
“Sudah saya instruksikan agar dalam rangka tugas, anggota Polri jangan bekerja sendiri, tetapi minimal dalam hubungan kelompok 2-3 orang,” tegas SBY.
Meskipun prajurit TNI dan Polri siap mengorbankan jiwa dan raga, namun Presiden SBY tetap meminta agar jangan sampai salah satu dari mereka menjadi korban. Ia menyakini jatuhnya korban bisa dicegah jika kewaspadaan ditingkatkan.
“Demi negara dan rakyat, prajurit TNI dan Polri siap mengorbankan jiwa dan raganya, tetapi korban yang tidak perlu tetap bisa dicegah. Apalagi jika korban jiwa itu diakibatkan karena kelengahan dan kelalaian,” tutur Presiden SBY.
Presiden juga menegaskan, harus dicegah pula seorang anggota Polri berseragam jalan sendiri, tanpa tugas dan perintah, apalagi berada di tempat-tempat yang rawan. “Sebelum mengamankan dan melindungi masyarakat, pastikan Polri bisa menjaga terlebih dulu keamanan dan keselamatannya,” pesan Presiden SBY.
Kepala Negara menyebutkan, di negara manapun kejahatan akan selalu ada. Termasuk kapada polisi. Karena itu, ia meminta kepada seganap jajaran Polri agar waspada, jangan lengah dan terus melaksanakan tugas melindungi rakyat.Untuk diketahui, setidaknya ada empat anggota Polri yang telah meninggal karena menjadi korban kejahatan orang tidak dikenal.