REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pengamat bahasa yang juga Ketua Program Studi Bahasa Indonesia, Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Suhandano Puspodiharjo mengatakan, banyaknya kosa kata Bahasa Indonesia yang masuk ke Kamus Melayu keluaran Brunei seharusnya tidak dipermasalahkan. Karena menurutnya, kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) juga memuat kosa kata dari bahasa lain.
"Saya pikir hal tersebut tidak perlu dipermasalahkan. KBBI juga memuat banyak kata dari bahasa lain. Biasanya kata dari bahasa lain masuk ke bahasa tertentu karena memang kata itu dibutuhkan," ujarnya, Kamis (19/9).
Suhandono mencontohkan, kata-kata tersebut antara lain, kata untuk nama hari, yaitu Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, dan Ahad. Kata tersebut menurutnya diambil dari bahasa Arab karena dalam bahasa Indonesia belum ada kata untuk nama-nama hari tersebut.
"Biasanya kata pinjaman erat kaitannya dengan budaya, sehingga kalau suatu bangsa mengambil kata dari bahasa lain, dapat dikatakan bahwa bangsa tersebut mengikuti budaya bangsa yang kata-katanya dipinjam itu," jelasnya.
Karena itu, kata Suhandono, kalau kata dalam bahasa Indonesia dipinjam oleh bahasa lain, hal itu berarti bahwa budaya Indonesia sudah menyebar ke bangsa yang meminjam kosa kata Indonesia tersebut. "Hal seperti ini sebenarnya justru menguntungkan kita karena menunjukkan dominasi budaya kita," katanya.