REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan kedutaan besar negara lain membuka lembaga kebudayaan di daerah setelah ada di Jakarta.
"Seperti halnya Lembaga Kebudayaan Perancis yang ada di Yogyakarta," kata Sultan HB X saat menerima kunjungan Senator Perancis Khaterine Proccacia di Gedung Wilis Kepatihan Yogyakarta, Senin (23/9).
Saat ini di lembaga kebudayaan negara lain yang sudah ada di Jakarta antara lain: Amerika Serikat, Jepang, Tunisia, Belanda Ceko. "Bahkan Lembaga Kebudayaan Amerika sudah bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada dan Universitas Negeri Yogyakarta," kata dia.
Lebih lanjut Sultan mengusulkan adanya festival film cerita, film kebudayaan, film dokumenter kehidupan dan kemajuan masyarakat, film dokumenter seni lukis, seni ukir, teknologi. "Festival tersebut bisa bekerjasama dengan kampus-kampus di DIY," tuturnya.
Dalam pembicaraan Sultan HB X dengan Senator Perancis juga menyinggung soal otonomi daerah. Khaterine bertanya bagaimana pelaksanaan otonomi daerah selama dasawarsa ini. Menurut Sultan, dengan otonomi daerah timbul inovasi kreativitas daerah dan pemilihan langsung.
"Namun di sisi lain kreativitas dan inovasi gubernur/bupati/walikota kurang dimbangi dengan peraturan pemerintah. Sehingga berbenturan antara Pusat dan Daerah dengan alasan demokrasi," katanya menjelaskan..