REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak tujuh kecamatan di Kabupaten Sukabumi mengalami krisis air bersih. Ketujuh kecamatan ini berada di selatan Sukabumi yang rawan terkena dampak kekeringan.
"Hingga kini ada tujuh kecamatan yang alami krisis air bersih karena kekeringan," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, Usman Susilo kepada Republika, Rabu (25/9).
Ketujuh kecamatan itu, yakni Cikembar, Purabaya, Bantargadung, Palabuhanratu, Surade, Jampang Kulon, dan Cimanggu. Menurut Usman, tujuh kecamatan ini meminta bantuan kepada BPBD untuk membantu masalah krisis air bersih.
Rencananya, BPBD akan membuatkan sumur bor di beberapa kecamatan tersebut.Pasalnya, kata Usman, lokasi daerah yang krisis air bersih berada di pelosok dan sulit ditempuh dengan kendaraan besar. Bila bisa dilalui kendaraan, maka BPBD sebenarnya bisa membawa air bersih dengan menggunakan truk tangki air.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi Irwan Fajar menambahkan BPBD telah menghimbau semua kecamatan untuk melaporkan adanya kekeringan kepada pemerintah.
"Laporan tersebut nantinya akan segera ditindaklanjuti," ujar dia.
Irwan menerangkan, BPBD sudah melakukan koordinasi dengan instansi terkait dalam penanganan kekeringan.
Misalnya Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (DPTP), Dinas Pengairan dan Sumber Daya Air (PSDA), dan Badan Lingkungan Hidup (BLH).