REPUBLIKA.CO.ID, MOGADISHU -- Pemimpin kelompok gerilyawan Somalia Al Shabaab menyatakan serangan ke sebuah mall di Nairobi adalah pembalasan atas penyerbuan Pemerintah Kenya pada Oktober 2011 ke selatan Somalia untuk menumpas para gerilyawan.
Pengakuan itu disampaikan Ahmed Godane, yang juga dikenal sebagai Mukhtar Abu al-Zubair, dalam sebuah pernyataan audio yang diposting di situs jaringan al Shabaab, www.somalimemo.net, Rabu (25/9) malam waktu setempat.
"Ambil pasukan Anda keluar (dari Somalia) atau mempersiapkan diri untuk perang jangka panjang, berdarah, kehancuran dan evakuasi," kata Godane dalam pesan, yang tampaknya diarahkan pada Pemerintah Kenya, seperti dinukil dari Reuters.
Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, Selasa (24/9) mengumumkan kepungan terhadap Mall Westgate berakhir. Kerugian-kerugian akibat serangan tersebut menewaskan 67 orang telah meninggal. "Kami telah mempermalukan dan mengalahkan para penyerang, itu bagian dari tugas kami sudah rampung," kata Presiden Kenyatta dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negara.
Kenyatta mengatakan, 61 warga sipil dan enam anggota pasukan keamanan meninggal sementara lima penyerang tewas dan sebelas tersangka lainnya ditangkap. "Kerugian kami sangat besar. Kami sangat terluka, tetapi kita berani, bersatu dan kuat. Kenya telah telah menundukkan kejahatan dan menang. Kita telah mengalahkan musuh-musuh dan menunjukkan kepada seluruh dunia apa yang kita dapat capai," tutur Kenyatta.
Sekelompok penyerang masuk ke pusat perbelanjaan empat lantai itu pada Sabtu siang. Mereka menembaki para pembeli dengan senjata otomatis dan melemparkan granat. Shebab yang terkait Alqaidah menyatakan bertanggung jawab atas serangan tersebut.