REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dalam survei baru-baru ini ditemukan lebih dari setengah pilot yang diwawancara mengaku tidur saat menerbangkan pesawat.

Survei yang dilakukan serikat pilot Balpa menunjukkan 56 persen mengaku mengantuk dan sebanyak 29 persen mengatakan mereka terbangun agar pilot lain tidur.

Sebanyak 500 pilot komersial terlibat dalam survei tersebut. Dari jumlah itu, tercatat 43 persen pilot mengatakan setidaknya sebulan sekali dalam enam bulan terakhir, mereka berkompromi dengan kelelahan. 

Dalam laporan yang dilansir the Independent, Jumat (27/9), sekitar 31 persen dari mereka tidak yakin maskapai memiliki budaya untuk melaporkan kelelahan. Hanya 51 persen mereka percaya kepala eksekutif maskapai akan mendukung pilot jika menolak terbang karena kelelahan. 

Sebanyak 49 persen mengatakan kelelahan pilot merupakan ancaman terbesar pada keamanan penerbangan, tiga kali lebih besar dari ancaman lain.

Jajak pendapat itu muncul setelah ada laporan kedua pilot pada pesawat penumpang Airbus tidur pada saat yang sama, sementara pesawat dioperasikan dengan autopilot. 

Salah satu pilot mengatakan dalam laporan Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA), pasangan pilotnya tertidur setelah keduanya hanya tidur lima jam di dua malam sebelumnya. 

"Ini insiden serius tapi satu-satunya. Saya pikir ini pelajaran, " kata Juru Bicara CAA. 

Ikuti Whatsapp Channel Republika