REPUBLIKA.CO.ID, JAYAPURA -- Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinisi Papua, Ir Samuel Siriwa, mengatakan bahwa daerah tersebut sangat membutuhkan tenaga penyuluh pertanian.
Data terakhir jumlah Penyuluh pertanian di daerah ini berjumlah 1.300 orang dan jumlah ini jauh lebih sedikit jika dibandingkan jumlah kampung yang ada ada di Papua yang sudah mencapai 3.000 kampung, kata Samuel di Jayapura, Papua, Rabu (2/10).
"Jika kita bandingkan dengan jumlahjumlah kampung yang ada dan saat ini sudah mencapai 3.000 maka tenaga penyuluh pertanian di Papua jelas sangat kurang," katanya.
Disampaikannya bahwa tenaga penyuluh di Papua hanya mencapai 1.300 orang termasuk didalamnya penyuluh kontrak dari Kementrian terkait. Idealnya penyuluh pertanian itu, katanya, satu kampung itu ada satu orang penyuluh pertanian agar bisa bekerja secara optimal.
"Memang jumlah yang ada saat ini masih jauh dari harapan. Saya juga belum tahu jika penenerimaan PNS kali ini apakah ada jatah penyuluh untuk kami," katanya. Samuel menduga penyuluh pertanian yang ada di daerah paling timur Indonesia itu kebanyakan sudah masuk dalam pegawai struktural. Yang mungkin ikut-ikut saja jadi tim sukses apalagi kalau sudah diberikan jabatan, katanya.
Hal lainnya, kata Samuel, Provinsi Papua juga belum memiliki Badan Koordinasi Penyuluh sebagaimana diamanatkan dalam undang-undang nomor 16 tentang?perlunya Badan Koordinasi Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. "Di tanah air semua provinsi sepertinya sudah memiliki badan tersebut dan sisa tiga provinsi yang belum bentuk termasuk Papua," katanya.
"Kami berharap hal ini bisa dimengerti oleh pemerintah dan pihak terkait, agar kantor atau Badan Penyuluh Pertanian? Segera terbentuk sesuai dengan aturan yang berlaku dan dipedomani," tambahnya.