REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Setelah menemukan jejak badak Sumatra di Kalimantan, tim monitoring gabungan antara WWF-Indonesia dan Pemda Kutai Barat serta mitra lainnya, kembali berhasil mendapatkan bukti fisik keberadaan Badak Sumatra di Kutai Barat, Kalimantan Timur melalui video trap.
"Bukti fisik ini menjadi sangat penting untuk menata kembali dan mengembangkan upaya konservasi badak di Indonesia secara lebih komprehensif," ujar Menteri Kehutanan, Zulkifli Hasan saat mengumumkan temuan video tersebut pada pembukaan First Asian Rhino Range States Meeting, sebuah pertemuan tingkat menteri negara-negara sebaran badak di Asia yang berlangsung di Bandarlampung, Rabu, 2-3 Oktober 2013.
Zulkifli menjelaskan, gambar video itu didapatkan tim monitoring gabungan setelah melakukan penelitian dengan memasang 16 video jebak (videotrap) yang dioperasikan selama tiga bulan. Video itu diambil dari beberapa lokasi yang berbeda dan hasilnya cukup mengejutkan sekaligus menghadirkan bukti baru, visualisasi video pertama keberadaan badak sumatera bercula dua (Dicerorhinus sumatrensis) di Kalimantan.
"Penemuan ini merupakan kerja keras banyak pihak dan menjadi salah satu sumbangan untuk mencapai target pertumbuhan populasi badak di Indonesia sebanyak tiga persen per tahun," ujar Menhut.
Menurutnya, perlu studi lebih lanjut dan kerja sama banyak pihak termasuk masyarakat lokal, korporasi dan pihak-pihak lain yang terkait untuk segera mengambil langkah yang tepat demi konservasi badak sumatera di Kalimantan, khususnya dalam upaya peningkatan perlindungan dan pengamanan badak dan habitatnya.
Menhut melanjutkan, gambar yang terekam pada video perangkap tersebut salah satunya menunjukkan aktivitas sehari-hari badak yaitu berkubang untuk menurunkan suhu tubuhnya. Gambar lain yang didapatkan adalah aktivitas badak yang sedang berjalan dan mencari makan.
Nazir Foead, Direktur Konservasi WWF-Indonesia mengatakan, "Tim gabungan Pemda, RPU, dan WWF telah melakukan patroli secara rutin di areal penting itu. Kami menyerukan kepada semua pihak, di Indonesia maupun seluruh dunia untuk segera turut ambil bagian menyelamatkan badak Indonesia, khususnya badak sumatera di Kalimantan."
Gambar aktivitas badak tersebut diketahui terekam pada 23 dan 30 Juni serta 3 Agustus 2013. Semua badak yang terekam pada video ini, diperkirakan individu yang berbeda, namun dibutuhkan penelitian para ahli lebih lanjut untuk memastikannya.
Pertemuan setingkat Menteri, Firts Asian Rhino Range States Meeting berlangsung di Bandarlampung 2--3 Oktober yang dihadiri oleh perwakilan dari Indonesia, India, Malaysia, Nepal, dan Bhutan.