REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ekonom pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, Dahnil Anzar Simanjuntak menilai KTT APEC di Nusa Dua tidak akan memberikan dampak fundametal yang menguntungkan ekonomi Indonesia.
''Apabila pemerintah tidak memanfaatkan KTT APEC dengan mengangkat isu-isu strategis yang menguntungkan Indonesia,'' ujar Dahnil kepada ROL, Jumat (4/10). Ia mencontohkan, masalah buruh migran seringkali absen diperbincangkan dalam KTT elite tersebut.
''Padahal kepentingan kira sangat besar di situ,'' cetusnya.
Dahnil juga menyoroti masalah hambatan ekspor komoditas CPO. "Apabila isu-isu strategis yang berkaitan dengan kepentingan ekonomi nasional tidak diperjuangkan, menurut saya gagal menjadikan KTT APEC sebagai salah satu pintu masuk recovery ekonomi kita lebih cepat,'' tegasnya.
Belum lagi, tutur dia, berbagai perjanjian dagang yang dilakukan hanya membuat Indonesia menjadi pasar strategis bagi negara Asia Pasifik lainnya. "Sementara kita lambat dan lalai memperbaiki competitiveness usaha dalam negeri kita."