Senin 07 Oct 2013 17:15 WIB

Wali Kota Paris Tolak Gym Khusus Muslimah

Rep: Agung Sasongko/ Red: Fernan Rahadi
Eric Raoult
Foto: rue89.com
Eric Raoult

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Entah apa yang salah dengan dibukanya gym khusus Muslimah. Yang pasti, masyarakat Paris begitu geram. Bahkan, wali kota Paris, Eric Raoult menyerukan penutupan gym yang dibuka bulan lalu tersebut.

Pihak yang kontra terhadap gym tersebut menilainya sebagai hal yang berlebihan. "Wali kota berkata pada saya, dia tak ingin ada perempuan bercadar. Anda fundamentalis," ungkap manager gym, Nadia El Gendouli, kepada Reuters seperti dilansir Onislam.net, Senin (7/9).

The Orty Gym, demikian nama gym tersebut, dibuka bukan lalu. Bangunan gym tak terlalu besar hanya seluas 200 meter persegi. Seluruh interior dan eksteriornya memang bernuansa perempuan. Wajar, karena gym ini dikhususkan kepada Muslimah.

"Sebenarnya penolakan terhadap gym ini sudah berlangsung enam bulan sebelum diresmikan," ungkap El Gendouli. Bagi Raoult, gym ini merupakan rentan memicu gangguan keamanan. Ini jelas mempengaruhi usahanya untuk terpilih kembali. Apalagi, ia seorang merupakan pendukung Front Nasional Anti-imigran.

"Ketika wali kota melihat saya berjanggut, ia terkejut. Walikota itu bilang apakah Anda akan menempatkan Muslimah berjilbab di depan resepsionis juga," kata Lynda Ellabou, istri El Gendouli.

Ketika dikonfirmasi, Raoult membantahnya. Ia menolak pernyataan pemilik gym. "Saya katakan fundamentalis, itu bohong," katanya. "Yang bisa saya katakan, apakah itu orang Yahudi, Katolik, Arab, semua sama. Jika menurut hukum tidak sesuai maka apa pun itu harus ditutup. Komunitas Muslim harus menghormati hukum," kata Raoult.

Yang menarik, aparat keamanan setempat memastikan keberadaan gym telah memenuhi standar keselamatan. Ini artinya, kekhawatiran keberadaan gym akan memicu ketegangan sama sekali keliru. Tidak semua warga Paris menolak keberadaan gym tersebut. Sebagian ada yang mendukung.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement