Kamis 10 Oct 2013 19:25 WIB

Demam Berdarah Renggut Nyawa 45 Anak Kamboja

Korban tewas (ilustrasi)
Foto: www.123rf.com
Korban tewas (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PHNOM -- Sebanyak 45 anak Kamboja meninggal karena demam berdarah selama sembilan bulan pertama tahun ini.

Angka tersebut turun 71 persen dibandingkan dengan 157 kematian selama periode yang sama tahun lalu. Demikian kata seorang pejabat kesehatan pada Kamis.

Sekitar 15.193 kasus demam berdarah dilaporkan terjadi selama periode Januari-September tahun ini. ''Jumlahnya turun 59 persen dari 36.958 kasus selama periode yang sama tahun lalu,'' kata Dr Char Meng Chuor, direktur Pusat Nasional untuk Parasitologi, Entomologi dan Pengendalian Malaria, dalam siaran beritanya.

"Sekitar 67 persen dari pasien adalah anak-anak berusia antara lima sampai 14 tahun," katanya.

Ia memuji penurunan infeksi dan korban tewas sebagai upaya kementerian kesehatan dalam mendidik masyarakat tentang bahaya demam berdarah dan mendesak mereka untuk tidur di bawah kelambu sepanjang waktu.

Demam berdarah adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk Aedes. Penyakit ini menyebabkan penyakit akut dan mendadak yang biasanya diikuti gejala-gejala seperti sakit kepala, demam, kelelahan, nyeri otot dan sendi yang parah, pembengkakan kelenjar, muntah dan ruam.

Wabah demam berdarah biasanya dimulai pada awal musim hujan pada Mei dan berlangsung sampai Oktober.

Negara melaporkan 42.362 kasus demam berdarah tahun lalu menewaskan 189 anak-anak.

sumber : Antara/PNA-OANA
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement