REPUBLIKA.CO.ID, SAMARINDA -- Manajemen Persisam Putra Samarinda berupaya untuk meningkatkan pendapatan pada kompetisi Liga Super Indonesia musim depan. Salah satu cara yang bakal ditempuh adalah dengan menekan kebocoron tiket penonton di setiap laga kandang.
Sekretaris Persisam Putra Samarinda Achmad Subhan mengatakan, pendapatan klub melalui tiket penonton merupakan salah satu pendapatan terbesar klub, sehingga sudah selayaknya dikelola dengan lebih serius.
"Kami yakin dengan menekan tingkat kebocoran tiket pada musim ini, bakal meningkatkan pendapatan tim yang terus merugi sepanjang tahun," tutur Subhan di Samarinda, Kamis.
Dikatakan Subhan, upaya meminimalisasi kebocoran tiket bisa dilakukan dengan berbagai cara, yakni mulai dengan kemasan tiket dengan pengamanan hologram, jeda waktu penjualan loket, dan juga dengan penambahan personel petugas di pintu masuk.
"Sebenarnya musim ini sudah kami bijaksanai dengan mengeluarkan tiket 'free pass' untuk petugas panpel dan beberapa tamu kehormatan, untuk meminimalisasi penonton yang masuk tanpa menggunakan tiket," katanya.
Hasilnya, lanjut Subhan, sudah mulai kelihatan tertib pada musim kemarin, meksipun masih ada beberapa pintu yang bisa diterobos penonton tanpa menggunakan tiket.
Pada musim ini, pendapatan tiket penonton, dikatakan Subhan, mengalami peningkatan sekitar 500 juta rupiah selama satu musim. Hasil tersebut termasuk penggabungan pemasukan dari e-bord dan dari pedagang asongan.
Di sisi lain tim Persisam juga telah melakukan penghematan biaya panpel pertandingan laga kandang sejumlah Rp 500 juta selama satu musim.
"Kami berharap upaya yang sudah bagus pada musim ini bisa kami tingkatkan pada kompetisi musim depan, sehingga beban dari manajemen terkait dengan pembiayaan klub juga sedikit terbantu," kata Subhan.