Ahad 13 Oct 2013 21:19 WIB

Jelang Idul Adha, Muslim Sudan "Galau"

Puasa Muslim Sudan
Foto: alarab
Puasa Muslim Sudan

REPUBLIKA.CO.ID, KHARTOUM--Muslim Sudan menyambut Idul Adha dengan suasana hati yang "galau". Itu terjadi, lantaran situasi keamanan dan ekonomi negeri itu yang tak menentu.

"Saya tidak bisa menggambarkan bagaimana perasaan saya," kata Abbas Mohammed Ahmad, warga Khartoum yang baru saja kehilangan saudaranya, dalam aksi unjuk rasa September lalu, seperti dilansir, AFP, Ahad (13/10).

Lain lagi dengan suasana hati Ahmad, 28 tahun, yang tengah cemas dengan rencana pernikahannya. Ahmad juga kehilangan saudaranya dalam aksi unjuk rasa serupa. "Saya rencanakan pernikahan sejak lama, namun mengingat situasi yang ada, akhirnya saya hanya menggelar akad nikah saja, tanpa resepsi," ungkapnnya.

Kendati "galau", Muslim Sudan tetap bersiap diri menyambut perayaan Idul Adha. "Kami mengalami masa sulit. Dalam situasi normal, kami hanya menghadapi masalah jelang Idul Adha berupa kenaikan harga-harga, tapi kali ini semua harga naik, jadi, Idul Adha kali ini begitu berbeda," kata dia.

Dua tahun terakhir, ekonomi Sudan babak belur. Suplai minyak yang jadi andalan negeri itu tak lagi mencukupi. Harga-harga pun melonjak. Mata uang terjun bebas. Pengangguran meroket."Kami coba melupakan itu, dengan bergembira menyambut Idul Adha. Pastinya memang akan berbeda," kata Hamdan Moussa, mekanik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement