REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI Marzuki Alie mengemukakan, makna kurban adalah memotong sifat buruk manusia yang rakus, korup dan mementingkan diri sendiri. "Mari kita berkurban dengan membersihkan hati kita dari sifat buruk tersebut, digambarkan dengan memotong hewan sebagai bentuk membunuh sifat kehewanan, menjadikan Bangsa Indonesia Bermartabat," katanya dalam keterangan pers yang disampaikan dari Mekah, Arab Saudi, Selasa (15/10), terkait Idul Adha 1434 Hijriyah.
Marzuki Alie berada di Arab Saudi untuk menjalankan tugas sebagai Ketua Pengawas Haji DPR RI. Selama berada di sana, Marzuki telah memantau beberapa lokasi termasuk bertemu jemaah, memantau keadaan di pemondokan dan bertemu petugas pelayanan haji Indonesia.
Saat bertemu petugas pelayanan haji, Marzuki mengingatkan kepada para petugas untuk bersyukur dan amanah dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Para petugas telah mendapat kesempatan menunaikan rukun Islam kelima tanpa harus menunggu bertahun-tahun. "Dengan berbagai kelebihan itu para petugas haji hendaklah amanah melaksanakan tanggung jawabnya," ujar Marzuki.
Marzuki mengingatkan bahwa para petuas hendaknya lebih mendahulukan tugasnya melayani jemaah haji dan tidak tidak meninggalkan tugasnya melayani jemaah untuk mengejar keutamaan melaksanakan ibadah. "Menjadi petugas yang mendampingi para jamaah itu tugas yang mulia. Jangan karena, misalnya, mengejar pahala 100 ribu kali lipat jika shalat di Masjidil Haram membuat petugas meninggalkan kewajibannya," katanya.
Para petugas, menurut dia, tidak perlu khawatir tidak mendapatkan pahala karena melayani para jemaah di tanah suci tentunya pahalanya pun akan berkali-kali lipat. "Apabila para petugas haji sudah melakukan tanggung jawabnya dengan baik, penuh ketulusan dalam melayani, keikhlasan dan kesabaran, petugas haji akan mendapat kebaikan berlipat ganda. Mendapat pahala karena sudah melaksanakan tugas dengan baik dan Insya Allah hajinya tetap mabrur," katanya.