Rabu 16 Oct 2013 23:48 WIB

Alasan Kebahagiaan Bangsa Bosnia di Hari Idul Adha

Rep: Reja Irfa Widodo/ Red: Citra Listya Rini
Timnas Bosnia merayakan kelolosan ke Piala Dunia untuk kali pertama.
Foto: news.com.au
Timnas Bosnia merayakan kelolosan ke Piala Dunia untuk kali pertama.

REPUBLIKA.CO.ID, KAUSAN -- Sekitar 10 ribu orang berkumpul di salah satu sudut di Stadion Girėno, Kaunas, Lithuania. 10 ribu orang khusus datang untuk mendukung timnas Bosnia di laga terakhir grup G babak kualifikasi Piala Dunia 2014 zona Eropa, Selasa (15/10). 

Hari itu, bertepatan dengan perayaan Idul Adha, pasukan The Dragons menorehkan sejarah dengan lolos ke Piala Dunia untuk pertama kalinya, sejak merdeka pada 1993 silam.

Berawal dari tusukan Edin Dzeko di sisi kanan pertahanan Lithuania, Vedad Ibisevic mampu mencetak gol semata wayang Bosnia di lawatan ke kandang Lithuania tersebut. 

Ibisevic mampu memaksimalkan umpan tarik Dzeko pada menit ke-68. Raupan tiga angka mengantarkan Bosnia ke Brasil 2014, usai mengakhiri grup G sebagai juara grup dan unggul selisih gol dengan Yunani.

Gol itu pun disambut gemuruh di pusat kota Sarajevo, Ibu Kota Bosnia. Sekitar 10 ribu orang berkumpul di pusat kota merayakan keberhasilan timnasnya negeri mayoritas berpenduduk muslim itu menemukan kebahagiannya lewat sepak bola. Kenangan dua dekade lalu, saat negara itu dibekap perang saudara dan konflik antar etnis, pun seolah sirna. 

Selepas laga itu, teriakan ''Vamos Bosnia'', yang berarti Go Bosnia, terus berkumandang di pusat kota Sarajevo tersebut. Prestasi ini pun seolah menenggalamkan fakta, angka pengganguran Bosnia yang baru mencapai 25 persen, rendahnya standar hidup, dan hilangnya 25 juta euro akibat penyelewangan yang dilakukan aparat negara.

''Kami akan ke Brasil. Selama ini kami tidak memiliki alasan untuk bisa merasakan kebahagian. Kini. kami memilikinya di tim nasional,'' kata Benjamin Saric, salah satu warga yang datang ke pusat kota Sarajevo, seperti dikutip Associated Press, Rabu (16/10).

Bosnia sebenarnya tidak terlalu diunggulkan untuk bisa melaju ke putaran final Piala Dunia 2014. Gagal melaju ke putaran final Piala Dunia 2010 dan Piala Eropa 2012, the Dragons gagal melangkah lantaran disingkirkan Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan di fase play off. 

Selain itu, Bosnia juga sukses mengejutkan berbagai pihak dengan torehan ini. Maklum, dibanding saudara tuanya, Serbia dan Kroasia, Bosnia bukan tim yang difavoritkan bisa melaju ke turnamen besar. Namun, dibanding dua tim Serbia dan Kroasia, the Dragons justru tampil impresif dengan mengemas delapan kemenangan, sekali imbang, dan sekali kalah di babak kualifikasi Piala Dunia 2014. 

Pelatih Bosnia, Safet Susic, menilai kesuksesan timnya ini tidak terlepas penampilan solid yang ditunjukkan para penggawa the Dragons. Meski negara mayoritas muslim dan berasal dari etnis Bosnia, namun para skuat the Dragons tidak didominasi oleh etnis Bosnia dan beragama islam. 

''Beberapa tahun lalu, mungkin Anda tidak bisa membayangkan orang Bosnia, orang Kroasia, ataupun orang Serbia bermain untuk sebuah tim. Tapi, semua kondisi itu sudah berubah,'' tutur Susic kepada World Soccer, dikutip Dailymail, Rabu (16/10).

Usai dua kali gagal melangkah ke turnamen besar, tentu ini menjadi kesempatan emas buat Bosnia untuk menorehkan prestasi apik di Brasil 2014. Kualitas yang mumpuni di skuat Bosnia, lanjut Susic, dapat menjadi alasan utama skuatnya bisa berprestasi di Piala Dunia 2014. Kehadiran para supporter Bosnia juga tidak lepas memberi andil buat skuat the Dragons. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement